ANALISIS NOVEL UNSUR INTRINSIK DAN EKSTRINSIK AYAH MENGAPA AKU BERBEDA
A. IDENTITAS BUKU
Judul : Ayah,
Mengapa Aku Berbeda?
Pengarang : Agnes Davonar
Cetakan ke- : Pertama
Tahun terbit : 2011
Tempat terbit : JalanTaman Permata Indah 2 no.6 Jakarta 14450
Penerbit : Inandra /
Inti Book Publishing
Tebal buku : 234 Halaman
B. SINOPSIS
Sinopsis novel
berjudul “Ayah, Mengapa Aku Berbeda?”
Karya : Agnes Danovar
Memiliki
keterbatasan fisik dan terlahir cacat di dunia ini bukanlah keinginan setiap
orang. Angel, sejak lahir telah kehilangan ibunya yang berjuang atas
kelahirannya yang premature. Ayah dan neneknya berjuang untuk membesarkan
dengan penuh kasih sayang sampai akhirnya mereka tau, Angel tidak bisa
mendengar dan divonis tunarungu oleh dokter. Selayaknya anak tunarungu, Angel
harus berjuang untuk belajar bahasa tangan yang juga dengan susah payah
akhirnya bisa dikuasai oleh ayah dan neneknya.
Setelah neneknya
meninggal. Angel hanya memiliki ayahnya sebagai teman bicaranya. Karena pintar,
guru-guru sekolah luar biasa menyarankan Angel untuk sekolah umum. Akhirnya
untuk melanjutkan masa depan Angel, sang ayah memutuskan pindah ke kota besar
sehingga Angel kelak dapat tumbuh dan besar dilingkungan masyarakat yang lebih
terbuka padanya.
Menerima penolakan
dari sekolah-sekolah yang merasa ia tidak layak karena cacat, Angel dan ayahnya
nyaris putus asa sampai akhirnya mereka mendapatkan satu sekolah yang berbelas
kasih akhirnya mau menerima Angel sebagai murid di sekolah itu. Dunia
yang selama ini Angel rasakan baik-baik saja, berubah seketika ketika ia harus
bergaul dan hidup dengan orang-orang normal di sekolahnya.
Walau ia diterima
di sekolah itu, ia tidak diterima oleh sebagian teman-temannya karena dianggap
cacat. Ia hanya memiliki satu orang sahabat bernama Hendra yang selalu setia
bersamanya. Suatu ketika, Angel mulai menyadari bakatnya yang luar biasa di
bidang seni ketika secara tak sengaja ia melihat tim musik sekolahnya dan
melihat sesuatu yang baru dalam hidupnya. Ia pun tertarik bermain piano dan
mencoba untuk menawarkan diri sebagai anggota kelompok musik.
Sayangnya, Angel di
tolak karena tidak memiliki bakat apapun. Ia menangis disamping sang ayah yang
akhirnya memberitahu bahwa ia terlahir dari seorang ibu yang seorang pianis.
Ayahnya pun mengajarkan dia untuk bermain piano dan terbukti walaupun Angel
tidak pernah bisa mendengarkan suara piano akhirnya ia bisa bermain piano
dengan hatinya. Singkat cerita ia pun diterima oleh tim sekolah musiknya. Tapi
tidak oleh tim kelompok itu yang diketuai Agnes. Dengan berbagai cara Agnes
berusaha mengusir Angel dari kelompok itu dengan kejamnya.
Menderita dan
merasakan banyaknya hinaan, Angel nyaris putus asa sampai akhirnya ia terpilih
sebagai tim kelompok musik untuk konser perayaan ulang tahun sekolahnya. Ia pun
bersemangat bertahan walau harus menderita karena teman-teman yang membencinya,
ia pun memberitakan berita bahagia itu kepada ayahnya yang akhirnya bahagia
mengetahui Angel telah menjadi anak yang ia banggakan dengan kerterbatasan
fisiknya.
Tapi harapan sang
ayah agar melihat Angel bermain diatas panggung konser terhalang oleh serangan jantung
yang membuat ayahnya harus dirawat di rumah sakit. Angel bimbang dan disamping
itu ia tidak tahan dengan sikap teman-temannya yang selalu berusaha
mengusirnya, akhirnya ia putuskan mundur dari kelompok musik dan berita itu
membuat Agnes bahagia karena kelompok mereka akhirnya sempurna tanpa gadis
cacat.
Tapi keputusan
Angel keluar menjadi dilema karena ayahnya ingin melihat Angel di konser nanti,
sehingga mau tidak mau Angel harus kembali ke kelompok musik itu agar sang ayah
tidak bertambah buruk dari sakitnya. Keputusan Angel kembali ke kelompok
membuat Agnes marah dan menyiksanya hingga tangannya terluka parah. Walau harus
menderita, Angel tidak putus asa dan akhirnya ia berhasil tampil di panggung
musik walau harus dikerjain teman-temannya.
Dengan didandani
seperti badut. Angel muncul diatas panggung dan mempersembahkan musik piano
untuk kesembuhan sang ayah. Ia sadar, dunia ini mungkin tidak pernah adil bagi
dia yang cacat tapi dunia ini telah mengajarkan dia untuk menjadi anak yang
kuat. Dunia dimana Tuhan menunjukkan kepadanya untuk terus bertahan dan
membuktikan bahwa keterbatasan fisik bukanlah halangan bagi seorang gadis cacat
seperti ia membuat hal yang mustahil menjadi terjadi.
C. UNSUR INTRINSIK
1.
Tema
Kisah pilu seorang gadis
tuna rungu yang menjalani hidupnya dengan penuh semangat dan kesabaran, walau
pun cacian selalu menghampiri perjalananhidupnya.
2.
Alur
·
Taraf pengenalan
Angel. Itulah namaku.
Nama yang Ayah berikan untuk mengenang Ibu yang juga
bernama Angel.
·
Taraf Komplikasi
Sampai akhirnya pada
saat aku bermain boneka, Ayah memandangku. Sedangkan saat itu Nenek sedang di
dapur untuk membuat makan malam kami.
“Angel!” teriak ayah di hadapanku saat aku sedang asik
bermain boneka sapi kartun lucu.
Iya kemudian mendekatiku, lalu membelakangi tubuhku, ia
menggunakan kedua tangannya di kepalaku sambil menepuk kedua tangannya dengan
kencang. Terdengar suara tepukan tepat di belakang kepalaku. Ayah melakukannya
berulang-ulang hingga ia berhenti menarik nafas panjang. Nenek yang mendengar
suara tepukan tangan itu keluar dari dapur menuju ruangan dimana aku dan ayah
berada. Ia melihat tingkah aya dan bertanya
“ Sedang apa kamu Martin?” panggil Nenekku
“ Ibu aku merasa Angel tidak bisa mendengar apa yang aku
lakukan, bahkan ia tidak merespon tepukan tangan tepat di belakangnya. Bila ia
bisa mendengar, harusnya ia akan terkejut. Tapi ia diam saja.”
·
Taraf Komplik
“ ANAK BUDEK YANG
SOMBONG DAN TIDAK TAHU DIRI SELAMAT “
Setelah menuliskan itu, ia menarikku hingga terjatuh,
rambutku terurai jatuh dan aku hanya bisa mencoba bernafas untuk membuat rasa
takutku hilang. Aku tak berani menatap matanya yang tajam padaku.
·
Taraf Klimaks
Mereka membuka pintu dan
aku menarik tanganku dengan cepat. Rasanya kedua tanganku mati rasa dan
kuku-kukunya memerah, hanya menyisakan jempol tanganku yang tidak terjepit. Aku
menangis karena merasa sangat sakit.
“Wah tangannya kejepit, Nes!” kata Maria.
“Rasain, biar putus sekalian! Heh, anak budek! Sekarang
pergi dari sini dan jangan pernah kembali lagi!”
Aku tetap bertahan dan berlari memasuki pintu, tapi
mereka menarik rambutku dan aku tidak melawan selain bertahan.
·
Taraf Penyelesaian
Angel akhirnya
membuktikan kepada semua orang bahwa walaupun ia memiliki keterbatasan fisik,
itu tidak menjadi masalah dalam hidupnya. Ia terus bertahan sebagai seseorang
yang hidup dengan suka cita sampai akhirnya ia lulus sekolah dasar dan menanti
sekolah menengah pertama dalam hidupnya. Agnes dan kawan-kawannya, akhirnya
memutuskan untuk pindah sekolah setelah terungkapnya beberapa kasus penyiksaan
yang mereka lakukan. Agnes pindah ke Amerika mengikuti Ayahnya, sedangkan Fifi
dan Maria pindah ke sekolah lain. Sebelum kepindahan itu, Fifi dan Maria sempat
meminta maaf kepada Angel yang akhirnya membuat semua rasa permusuhan diantara
mereka berakhir.
2. Penokohan dan Watak
·
Angel
Tokoh utama dalam cerita
yang ada di novel tersebut menceritakan bahwa sosok Angel adalah seorang gadis
yang tidak mudah putus asa, penyabar dan baik hati.
·
Ayah Angel
Ayah yang berperan
menjadi sosok penyemangat anaknya yang bernama Angel itu memiliki sifat sabar,
penuh semangat, berwibawa dan baik hati.
·
Hendra
Hendra sebagai teman
Angel yang selalu menemani Angel dalam kisah pahit hidup Angel. Hendra cukup
baik hati dan peduli pada
temannya.
·
Agnes
Tokoh antagonis. Dia
memiliki sifat yang tidak mempunyai hati,
jahat, tidak mau kalah dan tidak peduli pada keadaan orang. Dia selalu berperilaku kasar pada Angel.
4. Latar
a. Tempat
v Rumah Angel
v
Toko Kue
v
Sekolah
v
Kantin sekolah
v
Ruang musik
v
Parkiran sekolah
v
Rumah Agnes
v
Taman
v
Aula sekolah
v Panggung pagelaran seni
b. Suasana
·
Tegang
v Aku menangis dan menjerit, tapi tak ada
seorang pun di depan komplek.
v Spontan, aku langsung
melemparnya. Agnes dan teman-temannya tertawa melihat ketakutanku.
v Aku takut sekali
kalau-kalau tongkat itu sampai ke tanganku.
·
Sedih
v Dengan tangis, ibu
meninggalkan rumah dan kemewahan miliknya.
v Tak pernah disangka
Ayah, itulah pesan terakhir Ibu untuk Ayah sebelum ia meninggal. Ayah hanya
bisa menangis dan tegar untuk kedua kalinya ia harus ditinggalkan Ibu.
v Kesedihan Ayah tanpa
kusadari membuatku ikut menangis.
v Aku menangis dan memandang untuk terakhir
kalinya rumah kenangan masa kecilku, menuju perjalanan panjang tanpa lelah ke
sebuah kota yang penuh harapan.
v Air mataku berjatuhan
kala menumpahkan rasa kehilanganku.
v Seumur hidupku, baru
kali ini aku merasakan kesedihan yang begitu pahit. Kesedihan karena Ayah tidak
percaya padaku.
·
Mengaharukan :
v Nenek berhenti mengayun
dan melepas kaca matanya, air matanya terjatuh dan ia hapus dengan perlahan.
·
Bahagia :
v Ayah benar-benar seperti
mabuk kepayang dengan permintaan ibu. Hatinya begitu senang sehingga membuat
Nenek harus mengetuk kepalanya dengan sendok adonan.
v Nenek dengan senang hati
melakukan apa yang aku inginkan.
v Mendengar hal itu, ayah
begitu bergembira sambil mengucapkan terima kasih.
v
Hari ini adalah hari terindah dalam hidupku.
v Terima kasih Tuhan untuk
orang-orang yang telah mengasihiku, hari ini begitu indah.
·
Mencekam :
v Aku terdiam dan ketakutan, entah mengapa rasanya
aku tidak bisa melawan ketika ia memperlakukanku dengan kasarnya.
v Mereka menjambakku,
memukulku, dan membuat sekujur tubuhku penuh dengan bekas kaki kotor mereka
·
Waktu
v Setelah dua bulan
v
Sampai hari ini
v
Beberapa waktu kemudian
v
Keeokan harinya
v
5 tahun kemudian
v
Setahun kemudian
v
Selama 5 jam
v
Pagi hari
v
Siang hari
v
Sejak malam itu
v
Beberapa minggu setelah itu
v
Malam itu
v
Hari ini
v
Sore menjelang malam
v
Sore itu
v Malam itu
5.
Sudut pandang
Sudut pandang yang digunakan oleh pengarang menggunakan
kata ganti orang pertama. Dilihat dari kalimat yang menggunakan kata aku dalam
setiap ceritanya. Misalnya dalam kalimat: Sayangnya aku terlahir dengan keadaan tuli.
6. Gaya bahasa
Bahasa yang digunakan oleh pengarang di
dalam novel itu cukup sopan mengingat tema yang terdapat dari novel tersebut
diangkat dari perjuangan hidup seseorang yang sangat menjunjung tinggi nilai
moral.
7. Amanat
Perjuangan hidup Angel yang sangat mengharukan bisa
mendorong kita untuk tidak mudah berputus asa dalam menjalani hidup walaupun
memiliki banyak kekurangan.
D. UNSUR EKSTRINSIK
·
Pandangan Hidup
Kita dapat mengambil pelajaran bahwa bagaimanapun hidup
yang kita jalani, kita harus senantiasa bersyukur. Kita dapat mengetahui arti
perjuangan hidup dalamsegala kekurangan yang
membelit cita-cita yang tinggi. Pada dasarnya kekurangan tidak
berkorelasi/berinteraksi langsung dengan kecerdasan otak. Banyak sekali pelajaran yang dapat kita teladani dari
novel tersebut seperti moral, pentingnya sebuah persahabatan ketegaran
hidup, bahkan makna sebuah takdir yang tidak bisa kita tebak.
Post a Comment
Semua umpan balik saya hargai dan saya akan membalas pertanyaan yang menyangkut artikel di Blog ini sesegera mungkin.
1. Komentar SPAM akan dihapus segera setelah saya review
2. Jika ada Link Download rusak silahkan komentar dibawah ini
3. Jika Anda memiliki masalah silahkan bertanya di papan komentar
4. Silahkan menyertakan link artikel ini yang mau share ke blog Anda .