Sunday, July 6, 2014

PENDIDIKAN SEBAGAI KEBUTUHAN HIDUP

Democracy and Education
Pendidikan sebagai kebutuhan hidup
(Dewey, 2004: 1-9)

1. Pembaharuan kehidupan melalui transmisi
Berbeda dengan benda mati, makhluk hidup mempertahankan kehidupan spesies mereka melalui pembaharuan. Mereka dapat menggunakan apa yang ada di lingkungan mereka bukan hanya sebagai sarana untuk mempertahankan kelangsungan hidup mereka, tetapi juga untuk tumbuh (to grow). Untuk itu mereka menaklukkan dan mengontrol lingkungan mereka untuk digunakan sesuai dengan tujuan mereka agar hidup dan tumbuh. Karena itu, hidup adalah sebuah proses pembaharuan diri melalui tindakan menaklukkan dan mengontrol lingkungan hidup. “Life is a self-renewing process through action upon environment” (Dewey, 2004: 2)
Masing-masing makhluk hidup memang tidak dapat memperbaharui diri secara tak terbatas karena masing-masing akan mati juga, tetapi kehidupan tetap berlangsung tanpa tergantung pada panjang pendeknya hidup masing-masing. Selama proses reproduksi berjalan, selama itu pula ada kehidupan. Selama masih ada hidup berarti masih ada upaya untuk mengubah (readaptation) lingkungan untuk kebutuhan makhluk hidup. “Continuity of life means continual readaptation of the environment to the needs of living organisms” (Dewey, 2004: 2).
Kehidupan bagi manusia memiliki arti yang sangat luas yang bukan hanya mencakup aspek fisik, tetapi juga adat, institusi, kepercayaan, kemenangan, kekalahan, rekreasi, pekerjaan dst. Semua itu dirangkum Dewey dengan kata “pengalaman” (experience). Di situ prinsip kontinuitas melalui pembaharuan juga berlaku. Bagi manusia pembaharuan berarti bukan hanya perubahan, tetapi juga penciptaan kembali (re-creation) kepercayaan, idealism, harapan, kebahagian, kemalangan dan tindakan-tindakan. Pendidikan dalam arti seluas-luasnya menjadi sarana untuk tetap menjaga kelangsungan hidup umat manusia dari generasi yang satu ke generasi yang lainnya.
            Pergantian antar generasi membuat pendidikan begitu penting. Arti penting pendidikan bisa dilihat dari fenomena adanya jurang antar generasi. Di satu pihak ada kontras yang mencolok antara bayi yang baru lahir dan yang belum dewasa dengan orang dewasa yang sudah memiliki pengetahuan dan adat kebiasaan. Di lain pihak dirasakan perlu bukan hanya untuk menjaga kelangsungan bayi ini secara fisik supaya tumbuh besar, tetapi juga memperkenalkan padanya kepentingan, tujuan, informasi, ketrampilan dan praktek hidup masyarakat. Hanya pendidikan dapat menjembatani jurang itu.
            Dewey berbicara mengenai 3 level pengertian pendidikan, yaitu
a.       pendidikan sebagai “a fostering, a nurturing, a cultivating, process” yang berguna bagi pertumbuhan anak (growth);
b.      pendidikan sebagai “rearing, raising, bringing up” yang mau mengarahkan anak pada tujuan tertentu;
c.       pendidikan sebagai “shaping, forming, molding activity” yang mau membentuk anak dengan standar yang diharapkan masyarakatnya (Dewey, 2004: 10).

2. Pendidikan dan komunikasi
Masyarakat dapat terus mempertahankan kelangsungannya melalui proses transmisi dengan mengomunikasikan kebiasan bertingkah-laku, berpikir dan merasa dari generasi yang satu ke generasi yang lainnya. Proses pembaharuan itu tidak terjadi secara otomatis, melainkan harus dilakukan secara sadar dengan upaya yang tidak ringan.

            Pendidikan menjadi sangat penting untuk menjaga kelangsungan hidup suatu masyarakat (sekolah hanyalah salah satu sarana utama pendidikan itu). Inti proses pendidikan adalah transmisi melalui komunikasi. Tujuan, cita-cita, kepercayaan, pengetahuan dsm dari suatu kelompok sosial tidak dapat diberikan secara fisik kepada generasi mudanya seperti memberikan batu bata, melainkan hanya melalui komunikasi. Komunikasi merupakan proses sharing pengalaman sampai pengalaman itu menjadi milik bersama. Komunikasi perlu untuk menjamin partisipasi generasi muda agar mereka dapat mengerti dan merasai apa yang menjadi kekayaan kelompok sosialnya. Karena masyarakat berkembang semakin kompleks semakin dibutuhkan pendidikan formal. Pendidikan formal juga membuka kemungkinan-kemungkinan baru yang tidak dapat dijangkau oleh pendidikan informal yang terjadi dalam keluarga dan masyarakat lewat komunikasi sosial sehari-hari.

Me

Post a Comment

Semua umpan balik saya hargai dan saya akan membalas pertanyaan yang menyangkut artikel di Blog ini sesegera mungkin.

1. Komentar SPAM akan dihapus segera setelah saya review
2. Jika ada Link Download rusak silahkan komentar dibawah ini
3. Jika Anda memiliki masalah silahkan bertanya di papan komentar
4. Silahkan menyertakan link artikel ini yang mau share ke blog Anda .

Credits