Friday, January 11, 2013

waktu yang tepat untuk berdoa


Allah memberikan setiap waktu dengan keutamaan dan kemuliaan yang berbeda-beda, di antaranya ada waktu-waktu tertentu yang sangat baik untuk berdoa, akan tetapi kebanyakan orang mensia-siakan kesempatan yang baik tersebut. Mereka menyangka bahwa seluruh waktu memiliki nilai yang sama dan tidak berbeda. Setiap muslim seharusnya memanfaatkan waktu-waktu yang utama dan mulia untuk berdoa agar mendapatkan kejayaan, keuntungan, kemenangan dan keselamatan. Adapun waktu-waktu mustajab tersebut antara lain ialah


(1). Sepertiga Akhir Malam

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu'anhu bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda.

"Artinya : Sesungguhnya Rabb kami yang Maha Berkah lagi Maha Tinggi turun setiap malam ke langit dunia hingga mendekati sepertiga akhir malam, lalu berfirman ; barangsiapa yang berdoa, maka Aku akan kabulkan, barangsiapa yang memohon, pasti Aku akan perkenankan dan barangsiapa yang meminta ampun, pasti Aku akan mengampuninya".

(Shahih Al-Bukhari, kitab Da'awaat bab Doa Nisfullail 7/149-150)

(2). Tatkala Berbuka Puasa Bagi Orang Yang Berpuasa

Dari Abdullah bin 'Amr bin'Ash Radhiyallahu'anhu bahwa dia mendengar Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam bersabda.

"Artinya : Sesungguhnya bagi orang yang berpuasa ketika saat berbuka ada doa yang tidak ditolak".

(Sunan Ibnu Majah, bab Fis Siyam La Turaddu Da'watuhu 1/321 No. 1775. Hakim dalam kitab Mustadrak 1/422. Dishahihkan sanadnya oleh Bushairi dalam Misbahuz Zujaj 2/17),



(3). Setiap Selepas Shalat Fardhu

Dari Abu Umamah, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam ditanya tentang doa yang paling didengari oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala, baginda Shallallahu’alaihi wa sallam menjawab.

"Artinya : Di pertengahan malam yang akhir dan setiap selesai shalat fardhu".

(Sunan At-Tirmidzi, bab Jamiud Da'awaat 13/30. Dishahihkan oleh Al-Albani di dalam Shahih Sunan At-Tirmidzi 3/167-168 No. 2782).



(4). Ketika Saat Perang Berkecamuk

Dari Sahl bin Sa'ad Radhiyallahu'anhu bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda.

"Artinya : Ada dua doa yang tidak tertolak atau jarang tertolak ; doa ketika saat adzan dan doa ketika perang berkecamuk".

(Sunan Abu Daud, kitab Jihad 3/21 No. 2540. Sunan Baihaqi, bab Shalat Istisqa' 3/360. Hakim dalam Mustadrak 1/189. Dishahihkan Imam Nawawi dalam Al-Adzkaar hal. 341. Dan Al-Albani dalam Ta'liq Alal Misykat 1/212 No. 672).



(5). Sesaat ketika Hari Jum'at

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu'anhu bahwa Abul Qasim Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda.

"Artinya : Sesungguhnya pada hari Jum'at ada satu saat yang tidaklah bertepatan seorang hamba muslim shalat dan memohon sesuatu kebaikan kepada Allah melainkan akan diberikan padanya, beliau berisyarat dengan tangannya akan sedikitnya waktu tersebut".

(Shahih Al-Bukhari, kitab Da'awaat 7/166. Shahih Muslim, kitab Jumuah 3/5-6)

Waktu yang sesaat itu tidak dapat diketahui secara tepat dan masing-masing riwayat menyebutkan waktu tersebut secara berbeda-beda, sebagaimana yang telah disebutkan oleh Ibnu Hajar di dalam Fathul Bari 11/203.

Dan kemungkinan besar waktu tersebut berada ketika saat imam atau khatib naik ke mimbar sehingga selesai shalat Jum'at atau sehingga selesai waktu shalat ashar bagi orang yang menunggu shalat maghrib.



(6). Ketika Waktu Bangun Tidur Pada Malam Hari Bagi Orang Yang Sebelum Tidur Dalam Keadaan Suci dan Berdzikir Kepada Allah

Dari 'Amr bin 'Anbasah Radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda.

"Artinya :Tidaklah seorang hamba tidur dalam keadaan suci lalu terbangun pada malam hari kemudian memohon sesuatu tentang urusan dunia atau akhirat melainkan Allah akan mengabulkannya".

(Sunan Ibnu Majah, bab Doa 2/352 No. 3924. Dishahihkan oleh Al-Mundziri 1/371 No. 595)

Terbangun tanpa sengaja pada malam hari.(An-Nihayah fi Gharibil Hadits 1/190) Yang dimaksudkan dengan "ta'ara minal lail" terbangun dari tidur pada malam hari.



(7). Doa Di antara Adzan dan Iqamah

Dari Anas bin Malik Radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda.

"Artinya : Doa tidak akan ditolak di antara adzan dan iqamah".

(Sunan Abu Daud, kitab Shalat 1/144 No. 521. Sunan At-Tirmidzi, bab Jamiud Da'waat 13/87. Sunan Al-Baihaqi, kitab Shalat 1/410. Dishahihkan oleh Al-Albani, kitab Tamamul Minnah hal. 139)



(8). Doa Ketika Waktu Sujud di Dalam Shalat

Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda.

"Artinya : Adapun pada waktu sujud, maka bersungguh-sungguhlah berdoa karena saat itu sangat tepat untuk dikabulkan".

(Shahih Muslim, kitab Shalat bab Nahi An Qiratul Qur'an fi Ruku' wa Sujud 2/48)

Yang dimaksudkan adalah sangat tepat dan layak untuk dikabulkan doa kamu.
 Berdoa dianjurkan kapan saja. Tetapi ada saat-saat istimewa. Kapan?

1. Waktu sepertiga malam terakhir saat orang lain terlelap dalam tidurnya. Allah SWT berfirman:
“…Mereka (para muttaqin) sedikit sekali tidur di waktu malam, dan di akhir malam, mereka memohon ampun (kepada Allah).”(QS. Adz-Dzariyat: 18-19).

Rasulullah SAW bersabda:
“Rabb (Tuhan) kita turun di setiap malam ke langit yang terendah, yaitu saat sepertiga malam terakhir, maka Dia berfirman : Siapa yang berdoa kepadaKu maka Aku kabulkan, siapa yang meminta kepadaKu maka Aku berikan kepadanya, dan siapa yang meminta ampun kepadaKu maka Aku ampunkan untuknya”. (HR. Al-Bukhari no. 1145, 6321 dan Muslim no. 758).

Dan Amr bin Ibnu Abasah mendengar Nabi SAW bersabda:
“Tempat yang paling mendekatkan seorang hamba dengan Tuhannya adalah saat ia dalam sujudnya dan jika ia bangun melaksanakan shalat pada sepertiga malam yang akhir. Karena itu, jika kamu mampu menjadi orang yang berdzikir kepada Allah pada saat itu maka jadilah.” (HR. At-Tirmidzi, Ahmad dan di-shahih-kan oleh At-Tirmidzi, Al-Hakim, Adz-Dzahabi, dan Al-Albani).

2. Waktu antara adzan dan iqamah, saat menunggu shalat berjama’ah. Sayangnya waktu mustajab ini sering disalahgunakan sebagian umat Islam yang kurang mengerti sunnah atau oleh orang yang kurang menghargai sunnah, sehingga diisi dengan hal-hal yang tidak baik dan tidak dianjurkan Islam, membicarakan urusan dunia, atau hal-hal lain yang tidak bernilai ibadah.

Hal-hal semacam ini sangat merugikan pelakunya karena tidak mengikuti sunnah Nabi SAW dengan sempurna.

Ketentuan waktu ini berdasarkan hadits Anas bin Malik RA, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda:
“Doa itu tidak ditolak antara adzan dan iqamah, maka berdoalah!” (HR. Ahmad dan Ibnu Hibban, shahih menurut Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban dan menurut Al-Arnauth dalam Jami’ul Ushul).

Juga berdasarkan hadits Abdullah bin Amr Ibnul Ash RA, bahwa ada seorang laki-laki berkata: “Wahai Rasulullah, sesungguhnya para muadzin itu telah mengungguli kita”, maka Rasulullah SAW bersabda: “Ucap-kanlah seperti apa yang diucapkan oleh para muadzin itu dan jika kamu selesai (menjawab), maka memohonlah, kamu pasti diberi.” (HR. Abu Dawud dan Ibnu Hibban, di-hasan-kan oleh Al-Arnauth dan Al-Albani).

3. Pada waktu sujud. Yaitu sujud dalam shalat atau sujud-sujud lain yang diajarkan Islam. Seperti sujud syukur, sujud tilawah dan sujud sahwi. Dalilnya adalah hadits Abu Hurairah RA, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda:
“Keberadaan hamba yang paling dekat dengan Tuhannya adalah ketika ia dalam keadaan sujud, maka perbanyaklah doa.” (HR. Muslim).

Dan hadits Ibnu Abbas RA, ia berkata : “Rasulullah SAW membuka tabir (ketika beliau sakit), sementara orang-orang sedang berbaris (shalat) di belakang Abu Bakar RA, maka Rasulullah SAW bersabda:
“Wahai sekalian manusia, sesungguhnya tidak tersisa dari mubasysyirat nubuwwah (kabar gembira lewat kenabian) kecuali mimpi bagus yang dilihat oleh seorang muslim atau diperlihatkan untuknya. Ingatlah bahwasanya aku dilarang untuk membaca Al-Qur’an ketika ruku’ atau ketika sujud. Adapun di dalam ruku’, maka agungkanlah Allah dan adapun di dalam sujud, maka giat-giatlah berdoa, sebab (hal itu) pantas dikabulkan bagi kalian.” (HR. Muslim).

4. Setelah shalat fardlu. Yaitu setelah melaksanakan shalat-shalat wajib yang lima waktu, termasuk sehabis shalat Jum’at. Allah berfirman:
“Dan bertasbihlah kamu kepada-Nya di malam hari dan selesai shalat.” (QS. Qaaf: 40).

Juga berdasarkan hadits Umamah Al-Bahili, ia berkata : “Rasulullah SAW ditanya tentang doa apa yang paling didengar (oleh Allah), maka beliau bersabda: “Tengah malam terakhir dan setelah shalat-shalat yang diwajibkan.” (HR. At-Tirmidzi, ia berkata: hadist ini hasan).

Karena itu Imam Syafi’i dan para pengikutnya berkata, dianjurkan bagi imam dan makmumnya serta orang-orang yang shalat sendirian memper-banyak dzkir, wirid dan doa setelah selesai shalat fardhu. Dan dianjurkan membaca dengan pelan, kecuali jika makmum belum mengerti maka imam boleh mengeraskan agar makmum menirukan. Setelah mereka mengerti, maka semua kembali pada hukum semula yaitu sirri (samar-samar). (Syarh Muhadzdzab, III/487).

5. Pada waktu-waktu khusus, tetapi tidak diketahui dengan pasti batasan-batasannya. yaitu sesaat di setiap malam dan sesaat setiap hari Jum’at. Hal ini berdasarkan hadist Jabir RA, ia berkata: Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya di malam hari ada satu saat (yang mustajab), tidak ada seorang muslim pun yang bertepatan pada waktu itu meminta kepada Allah kebaikan urusan dunia dan akhirat melainkan Allah pasti memberi kepadanya.” (HR. Muslim).

Hadits Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah SAW pernah menyebut hari Jum’at, beliau bersabda:
“Di dalamnya ada satu saat (yang mustajab) tidaklah seorang hamba muslim yang kebetulan waktu itu sedang mendirikan shalat (atau menunggu shalat) dan memohon kepada Allah sesuatu (hajat) melain-kan Allah pasti mengabulkan permo-honannya.” dan Nabi mengisyaratkan dengan tangannya akan sedikitnya saat mustajab itu. (HR. Al-Bukhari).

Di dalam hadist Muslim dan Abu Dawud dijelaskan: “Yaitu waktu antara duduknya imam (khatib) sampai selesainya shalat (Jum’at)”. Inilah riwayat yang paling shahih dalam hal ini. Sedangkan dalam hadist Abu Dawud yang lain Nabi memerintahkan agar kita mencarinya di akhir waktu Ashar.

An-Nawawi rahimmahullah menjelaskan bahwa para ulama berselisih dalam menentukan saat ijabah ini menjadi sebelas pendapat. Yang benar-benar saat ijabah adalah di antara mulai naiknya khatib ke atas mimbar sampai selesainya imam dari shalat Jum’at. Hal ini berdasarkan hadist yang sangat jelas dalam riwayat Muslim di atas.

Imam An-Nawawi rahimmahullah melanjutkan: “Adapun hadist yang berbunyi: ‘Carilah saat itu pada akhir sesudah Ashar’ (HR. Abu Dawud dan An-Nasa’i dengan sanad shahih), maka hal ini memberi kemungkinan bahwa saat ijabah itu bisa berpindah-pindah, kadang-kadang di saat ini, kadang-kadang di saat itu seperti halnya lailatul qadar.”

Imam Ahmad rahimmahullah berkata: “Kebanyakan ahli hadits menyatakan saat itu adalah setelah Ashar dan diharapkan setelah tergelincirnya matahari.” Lain dengan Ibnu Qayyim. Beliau menjadikannya sebagai dua waktu ijabah yang berlainan. Dalam Kitab Al-Jawabul Kafi beliau berkata:

“(Pertama), jika doa itu disertai dengan hadirnya kalbu dan totalitasnya dalam berkonsentrasi terhadap apa yang diminta, dan bertepatan dengan salah satu dari waktu-waktu ijabah yang enam itu, yaitu :

   1. Sepertiga akhir dari waktu malam.
   2. Ketika adzan.
   3. Waktu antara adzan dan iqamah.
   4. Setelah shalat-shalat fardlu.
   5. Ketika imam naik ke atas mimbar pada hari Jum’at sampai selesainya shalat Jum’at pada hari itu.
   6. Waktu terakhir setelah Ashar”.

(Kedua), jika doa tadi bertepatan dengan kekhusyu’an hati, merendahkan diri di hadapan Sang Penguasa. Menghadap kiblat, berada dalam kondisi suci dari hadats, mengangkat kedua tangan, memulai dengan tahmid (puji-pujian), kemudian membaca shalawat atas Muhammad. Lalu bertobat dan beristighfar sebelum menyebutkan hajat. Kemudian menghadap kepada Allah, bersungguh-bersungguh dalam memohon dengan penuh kefaqiran, dibarengi dengan rasa harap dan cemas. Dan bertawassul dengan asma dan sifatNya serta mentauhidkanNya. Lalu ia dahului doanya itu dengan sedekah terlebih dahulu, maka doa seperti itu hampir tidak tertolak selamanya. Apalagi jika memakai doa-doa yang dikabarkan Nabi SAW sebagai doa yang mustajab atau yang mengandung Al-Ismul-A’zham (Nama Allah Yang Mahabesar).” Ya Allah, kabulkanlah doa-doa kami.

Sumber rujukan :
Syekh Muhammad Thariq Muhammad Shalih, A’malul Muslim filYaumi wal Lailah.
Al-Hafidz Ibnu Hajar, Fathul Bari 11/132.
An-Nawawi, Majmu’ IV/487 dan 548 -550.
Ibnu Qayyim, Al-Jawabul Kafi Hal 12.
Dan lain-lain.BawahUmum(“”, “Saat-Saat Terkabulnya Doa”, “Abu Hamzah
FWD : ridho.yudianto@ifs.co.id – FD Padhang Mbulan”)AMALAN DOA KILAT MUSTAJAB

I. Bangun di tengah malam, ambil wudhu, kemudian lakukan sholat sunnah 2 roka’at di dalam sholat sehabis membaca Al Fatehah boleh membaca surat/ayat yang dihapal atau bisa juga membaca ayat ini : “Amman yujiibu mudhthorro idzaa da’aahu wa yaksyifusy syuuk, wa yaj’alakum khulafaa-al ardhi a ilaahum ma’allooh, qoliilan maa tadzakkaruun”. dan atau ayat berikut : “wa dzan nuuni idz dzahaba mughodhiban fadhonna an lan naqdiro’alaihi fa naa daa fidh dhulumaati an laa ilaaha illaa Anta subahaanaKa innii kuntu minadh dhoolimiin fastajabnaa lahuu wa najjainaahu minal ghommi wa kadzalika nunjil mukminiin”,

Sehabis sholat tadi:

wirid Yaa Huw ALLOH 1511 x

(didalam hati/pikiran berdoa apa hajatnya/niatnya/doanya dan atau berdoa lagi dengan bahasa masing-masing setelah wiridnya mencapai 1500 x )


kemudian baca pujian :

“la ilaaha illaloh walloohu akbar subhaanalohi wa bihamdihi astaghfirulloh, la haula wa la quwwata illa billaah, Huwal Awwalu wal aakhiru wadh dhoohiru wal baathinu bi yadihil khoir yuhyii wa yumiitu wa Huwa ‘ala kulli syai-ing qodiir”.


Kemudian beristighotsah :

-pendek :

“Ya Hayyu Ya Qoyyum bi rohmatiKa astaghiits”3x.

-panjang :

“Allohumma (Ya Waduud 3x), ya dzal ‘arsyil majiid, ya mubdi-u ya mu’iid, ya fa’aalu limaa yuriid, As-aluKa bi nuuri waj hiKal ladzii mala-a arkaana ‘arsyiKa, wa bi qudrotiKal latii qoddarta bihaa ‘alaa jamii’i kholqiKa wa birohmatiKal latii wasi’at kulla syai-in laa ilaaha illaa Anta bi rohmatiKa astaghiits Yaa ghoyyaatsal mustaghiitsiina, (Aghitsnii 3x)”.


II. Mendatangkan seribu hajat

-wudhu sebaik-baiknya boleh juga mandi dulu, berpakaian suci,

-sholat 2 roka’at di tengah malam

roka’at pertama : sesudah Fatehah membaca Al Kafirun 10 x,

roka’at kedua : sesudah Fatehah membaca Al Ikhlas 10 x,


sesudah salam lalu sujud diluar sholat tadi, di dalam sujudnya membaca :

“Subhanalloh wal hamdulillah wa la ilaaha illalooh walloohu akbar la haula wa la quwwata illa billaah” 10 x

“Robbana atina fid dunya hasanah wa fil akhiroti hasanah wa qinaa ‘adzaaban naar”,,


III. Wirid Syekh Muqotil bin Sulaeman (dibaca setiap sesudah sholat subuh 100 x) dengan hati yang khusyuk, secara rutin terus-menerus, kemudian memohon kepada Alloh apa yang diharapkan, maka insya Alloh berhasil dan dikabulkan.

“Bismillahir rohmaanir rohiim”.

“Wa lahaula wa la quwwata illa billaahil ‘aliyyil ‘adhiim, Alloohumma innii as-aluKa ya qodiim ya daa-im, ya fardu ya witru, ya ahad ya shomad, ya hayyu ya qoyyuum, ya dzal jalaali wal ikroom, fa in tawallau fa qul hasbiyalloohu la ilaaha illaa Huwa ‘alaihi tawakkaltu wa Huwa robbul ‘arsyil ‘adhiim”.100x.


IV. Amalan untuk mendapatkan ilmu, anugerah/karunia, rahmat, ampunan dan petunjuk

(disebutkan dalam kitab “khazinatul asrar” halaman 188, bahwa ada suatu wirid yang berfaedah untuk menghasilkan keinginan, mendatangkan hajat, menolak bencana, mengalahkan musuh dan meninggikan derajat. Wirid ini telah disepakati oleh Sayid Ja’far shodiq, Abu yazid al basthami, Abu Hasan al hirqani dan imam-imam yang lain, tentang faedahnya yang agung dan rahasianya yang mentakjubkan untuk mendatangkan hajat. Mereka telah mengamalkannya dan membuktikan kemujarabannya. Wiridnya adalah :

a. Membaca istighfar 100 x (astaghfirullohal adhiim)

b. Surat Al Fatehah 7 x

c. Sholawat atas Nabi Saw 100 x (Allohumma sholli ‘ala sayyidina Muhammad)

d. Surat Alam Nasyroh/Al Insyiroh 79 x

e. Surat Al Ikhlas 1001 x

f. Surat Al Fatehah 7 x

g. Sholawat atas Nabi Saw 100 x.

Kemudian memohon kepada Alloh apa hajatnya dan kebutuhan yang diperlukan, maka dengan izin Aloh hajatnya dikabulkan, tidak lebih dari 4 hari. Dan kalau wirid itu dilakukan setiap hari secara rutin hingga 7 hari, maka lebih mujarab dan mustajab.

NB : BAGI YANG BERMINAT DAN YAKIN DENGAN WASILAH AMAL SHOLEH (AMALAN INI) SILAKAN MENGAMALKANNYA,


(9). Ketika Saat Sedang Hujana

Dari Sahl bin a'ad Radhiyallahu 'anhu bahwanya Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda.

"Artinya : Dua doa yang tidak pernah ditolak ; doa ketika waktu adzan dan doa ketika waktu hujan".

(Mustadrak Hakim dan dishahihkan oleh Adz-Dzahabi 2/113-114. Dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahihul Jami' No. 3078).

Imam An-Nawawi berkata bahwa penyebab doa pada waktu hujan tidak ditolak atau jarang ditolak ialah kerana pada saat itu sedang turun rahmat khususnya curahan hujan pertama di awal musim. (Fathul Qadir 3/340).



(10). Ketika Saat Ajal Tiba

Dari Ummu Salamah bahwa Rasulullah’alaihi wasallam mendatangi rumah Abu Salamah (pada hari wafatnya), dan beliau mendapati kedua mata Abu Salamah terbuka lalu beliau’alaihi wasallam memejamkannya kemudian bersabda.

"Artinya : Sesungguhnya tatkala ruh dicabut, maka pandangan mata akan mengikutinya'. Semua keluarga histeria. Baginda’alaihiwasallam bersabda : 'Janganlah kalian berdoa untuk diri kalian kecuali kebaikan, karena para malaikat mengamini apa yang kamu ucapkan".

(Shahih Muslim, kitab Janaiz 3/38)



(11). Ketika Malam Lailatul Qadar

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman.

"Artinya : Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu penuh kesejahteraan sehingga terbit fajar".

(Al-Qadr : 3-5)

Imam As-Syaukani berkata bahwa kemuliaan Lailatul Qadar mengharuskan doa setiap orang pasti dikabulkan.

(Tuhfatud Dzakirin hal. 56)



(12). Doa Ketika Hari Arafah

Dari 'Amr bin Syu'aib Radhiyallahu 'anhu dari bapaknya dari datuknya bahwa Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda.

"Artinya : Sebaik-baik doa adalah pada hari Arafah".

(Sunan At-Tirmidzi, bab Jamiud Da'waat 13/83. Dihasankan oleh Al-Albani dalam Ta'liq alal Misykat 2/797 No. 2598)


    * Add new comment
    * 11512 readsAMALAN DOA KILAT MUSTAJAB

I. Bangun di tengah malam, ambil wudhu, kemudian lakukan sholat sunnah 2 roka’at di dalam sholat sehabis membaca Al Fatehah boleh membaca surat/ayat yang dihapal atau bisa juga membaca ayat ini : “Amman yujiibu mudhthorro idzaa da’aahu wa yaksyifusy syuuk, wa yaj’alakum khulafaa-al ardhi a ilaahum ma’allooh, qoliilan maa tadzakkaruun”. dan atau ayat berikut : “wa dzan nuuni idz dzahaba mughodhiban fadhonna an lan naqdiro’alaihi fa naa daa fidh dhulumaati an laa ilaaha illaa Anta subahaanaKa innii kuntu minadh dhoolimiin fastajabnaa lahuu wa najjainaahu minal ghommi wa kadzalika nunjil mukminiin”,

Sehabis sholat tadi:

wirid Yaa Huw ALLOH 1511 x

(didalam hati/pikiran berdoa apa hajatnya/niatnya/doanya dan atau berdoa lagi dengan bahasa masing-masing setelah wiridnya mencapai 1500 x )


kemudian baca pujian :

“la ilaaha illaloh walloohu akbar subhaanalohi wa bihamdihi astaghfirulloh, la haula wa la quwwata illa billaah, Huwal Awwalu wal aakhiru wadh dhoohiru wal baathinu bi yadihil khoir yuhyii wa yumiitu wa Huwa ‘ala kulli syai-ing qodiir”.


Kemudian beristighotsah :

-pendek :

“Ya Hayyu Ya Qoyyum bi rohmatiKa astaghiits”3x.

-panjang :

“Allohumma (Ya Waduud 3x), ya dzal ‘arsyil majiid, ya mubdi-u ya mu’iid, ya fa’aalu limaa yuriid, As-aluKa bi nuuri waj hiKal ladzii mala-a arkaana ‘arsyiKa, wa bi qudrotiKal latii qoddarta bihaa ‘alaa jamii’i kholqiKa wa birohmatiKal latii wasi’at kulla syai-in laa ilaaha illaa Anta bi rohmatiKa astaghiits Yaa ghoyyaatsal mustaghiitsiina, (Aghitsnii 3x)”.


II. Mendatangkan seribu hajat

-wudhu sebaik-baiknya boleh juga mandi dulu, berpakaian suci,

-sholat 2 roka’at di tengah malam

roka’at pertama : sesudah Fatehah membaca Al Kafirun 10 x,

roka’at kedua : sesudah Fatehah membaca Al Ikhlas 10 x,


sesudah salam lalu sujud diluar sholat tadi, di dalam sujudnya membaca :

“Subhanalloh wal hamdulillah wa la ilaaha illalooh walloohu akbar la haula wa la quwwata illa billaah” 10 x

“Robbana atina fid dunya hasanah wa fil akhiroti hasanah wa qinaa ‘adzaaban naar”,,


III. Wirid Syekh Muqotil bin Sulaeman (dibaca setiap sesudah sholat subuh 100 x) dengan hati yang khusyuk, secara rutin terus-menerus, kemudian memohon kepada Alloh apa yang diharapkan, maka insya Alloh berhasil dan dikabulkan.

“Bismillahir rohmaanir rohiim”.

“Wa lahaula wa la quwwata illa billaahil ‘aliyyil ‘adhiim, Alloohumma innii as-aluKa ya qodiim ya daa-im, ya fardu ya witru, ya ahad ya shomad, ya hayyu ya qoyyuum, ya dzal jalaali wal ikroom, fa in tawallau fa qul hasbiyalloohu la ilaaha illaa Huwa ‘alaihi tawakkaltu wa Huwa robbul ‘arsyil ‘adhiim”.100x.


IV. Amalan untuk mendapatkan ilmu, anugerah/karunia, rahmat, ampunan dan petunjuk

(disebutkan dalam kitab “khazinatul asrar” halaman 188, bahwa ada suatu wirid yang berfaedah untuk menghasilkan keinginan, mendatangkan hajat, menolak bencana, mengalahkan musuh dan meninggikan derajat. Wirid ini telah disepakati oleh Sayid Ja’far shodiq, Abu yazid al basthami, Abu Hasan al hirqani dan imam-imam yang lain, tentang faedahnya yang agung dan rahasianya yang mentakjubkan untuk mendatangkan hajat. Mereka telah mengamalkannya dan membuktikan kemujarabannya. Wiridnya adalah :

a. Membaca istighfar 100 x (astaghfirullohal adhiim)

b. Surat Al Fatehah 7 x

c. Sholawat atas Nabi Saw 100 x (Allohumma sholli ‘ala sayyidina Muhammad)

d. Surat Alam Nasyroh/Al Insyiroh 79 x

e. Surat Al Ikhlas 1001 x

f. Surat Al Fatehah 7 x

g. Sholawat atas Nabi Saw 100 x.

Kemudian memohon kepada Alloh apa hajatnya dan kebutuhan yang diperlukan, maka dengan izin Aloh hajatnya dikabulkan, tidak lebih dari 4 hari. Dan kalau wirid itu dilakukan setiap hari secara rutin hingga 7 hari, maka lebih mujarab dan mustajab.

NB : BAGI YANG BERMINAT DAN YAKIN DENGAN WASILAH AMAL SHOLEH (AMALAN INI) SILAKAN MENGAMALKANNYA,

Me

Post a Comment

Semua umpan balik saya hargai dan saya akan membalas pertanyaan yang menyangkut artikel di Blog ini sesegera mungkin.

1. Komentar SPAM akan dihapus segera setelah saya review
2. Jika ada Link Download rusak silahkan komentar dibawah ini
3. Jika Anda memiliki masalah silahkan bertanya di papan komentar
4. Silahkan menyertakan link artikel ini yang mau share ke blog Anda .

Credits