Friday, January 11, 2013

waktu yang tepat untuk berdoa

0 komentar

Allah memberikan setiap waktu dengan keutamaan dan kemuliaan yang berbeda-beda, di antaranya ada waktu-waktu tertentu yang sangat baik untuk berdoa, akan tetapi kebanyakan orang mensia-siakan kesempatan yang baik tersebut. Mereka menyangka bahwa seluruh waktu memiliki nilai yang sama dan tidak berbeda. Setiap muslim seharusnya memanfaatkan waktu-waktu yang utama dan mulia untuk berdoa agar mendapatkan kejayaan, keuntungan, kemenangan dan keselamatan. Adapun waktu-waktu mustajab tersebut antara lain ialah


(1). Sepertiga Akhir Malam

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu'anhu bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda.

"Artinya : Sesungguhnya Rabb kami yang Maha Berkah lagi Maha Tinggi turun setiap malam ke langit dunia hingga mendekati sepertiga akhir malam, lalu berfirman ; barangsiapa yang berdoa, maka Aku akan kabulkan, barangsiapa yang memohon, pasti Aku akan perkenankan dan barangsiapa yang meminta ampun, pasti Aku akan mengampuninya".

(Shahih Al-Bukhari, kitab Da'awaat bab Doa Nisfullail 7/149-150)

(2). Tatkala Berbuka Puasa Bagi Orang Yang Berpuasa

Dari Abdullah bin 'Amr bin'Ash Radhiyallahu'anhu bahwa dia mendengar Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam bersabda.

"Artinya : Sesungguhnya bagi orang yang berpuasa ketika saat berbuka ada doa yang tidak ditolak".

(Sunan Ibnu Majah, bab Fis Siyam La Turaddu Da'watuhu 1/321 No. 1775. Hakim dalam kitab Mustadrak 1/422. Dishahihkan sanadnya oleh Bushairi dalam Misbahuz Zujaj 2/17),



(3). Setiap Selepas Shalat Fardhu

Dari Abu Umamah, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam ditanya tentang doa yang paling didengari oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala, baginda Shallallahu’alaihi wa sallam menjawab.

"Artinya : Di pertengahan malam yang akhir dan setiap selesai shalat fardhu".

(Sunan At-Tirmidzi, bab Jamiud Da'awaat 13/30. Dishahihkan oleh Al-Albani di dalam Shahih Sunan At-Tirmidzi 3/167-168 No. 2782).



(4). Ketika Saat Perang Berkecamuk

Dari Sahl bin Sa'ad Radhiyallahu'anhu bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda.

"Artinya : Ada dua doa yang tidak tertolak atau jarang tertolak ; doa ketika saat adzan dan doa ketika perang berkecamuk".

(Sunan Abu Daud, kitab Jihad 3/21 No. 2540. Sunan Baihaqi, bab Shalat Istisqa' 3/360. Hakim dalam Mustadrak 1/189. Dishahihkan Imam Nawawi dalam Al-Adzkaar hal. 341. Dan Al-Albani dalam Ta'liq Alal Misykat 1/212 No. 672).



(5). Sesaat ketika Hari Jum'at

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu'anhu bahwa Abul Qasim Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda.

"Artinya : Sesungguhnya pada hari Jum'at ada satu saat yang tidaklah bertepatan seorang hamba muslim shalat dan memohon sesuatu kebaikan kepada Allah melainkan akan diberikan padanya, beliau berisyarat dengan tangannya akan sedikitnya waktu tersebut".

(Shahih Al-Bukhari, kitab Da'awaat 7/166. Shahih Muslim, kitab Jumuah 3/5-6)

Waktu yang sesaat itu tidak dapat diketahui secara tepat dan masing-masing riwayat menyebutkan waktu tersebut secara berbeda-beda, sebagaimana yang telah disebutkan oleh Ibnu Hajar di dalam Fathul Bari 11/203.

Dan kemungkinan besar waktu tersebut berada ketika saat imam atau khatib naik ke mimbar sehingga selesai shalat Jum'at atau sehingga selesai waktu shalat ashar bagi orang yang menunggu shalat maghrib.



(6). Ketika Waktu Bangun Tidur Pada Malam Hari Bagi Orang Yang Sebelum Tidur Dalam Keadaan Suci dan Berdzikir Kepada Allah

Dari 'Amr bin 'Anbasah Radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda.

"Artinya :Tidaklah seorang hamba tidur dalam keadaan suci lalu terbangun pada malam hari kemudian memohon sesuatu tentang urusan dunia atau akhirat melainkan Allah akan mengabulkannya".

(Sunan Ibnu Majah, bab Doa 2/352 No. 3924. Dishahihkan oleh Al-Mundziri 1/371 No. 595)

Terbangun tanpa sengaja pada malam hari.(An-Nihayah fi Gharibil Hadits 1/190) Yang dimaksudkan dengan "ta'ara minal lail" terbangun dari tidur pada malam hari.



(7). Doa Di antara Adzan dan Iqamah

Dari Anas bin Malik Radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda.

"Artinya : Doa tidak akan ditolak di antara adzan dan iqamah".

(Sunan Abu Daud, kitab Shalat 1/144 No. 521. Sunan At-Tirmidzi, bab Jamiud Da'waat 13/87. Sunan Al-Baihaqi, kitab Shalat 1/410. Dishahihkan oleh Al-Albani, kitab Tamamul Minnah hal. 139)



(8). Doa Ketika Waktu Sujud di Dalam Shalat

Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda.

"Artinya : Adapun pada waktu sujud, maka bersungguh-sungguhlah berdoa karena saat itu sangat tepat untuk dikabulkan".

(Shahih Muslim, kitab Shalat bab Nahi An Qiratul Qur'an fi Ruku' wa Sujud 2/48)

Yang dimaksudkan adalah sangat tepat dan layak untuk dikabulkan doa kamu.
 Berdoa dianjurkan kapan saja. Tetapi ada saat-saat istimewa. Kapan?

1. Waktu sepertiga malam terakhir saat orang lain terlelap dalam tidurnya. Allah SWT berfirman:
“…Mereka (para muttaqin) sedikit sekali tidur di waktu malam, dan di akhir malam, mereka memohon ampun (kepada Allah).”(QS. Adz-Dzariyat: 18-19).

Rasulullah SAW bersabda:
“Rabb (Tuhan) kita turun di setiap malam ke langit yang terendah, yaitu saat sepertiga malam terakhir, maka Dia berfirman : Siapa yang berdoa kepadaKu maka Aku kabulkan, siapa yang meminta kepadaKu maka Aku berikan kepadanya, dan siapa yang meminta ampun kepadaKu maka Aku ampunkan untuknya”. (HR. Al-Bukhari no. 1145, 6321 dan Muslim no. 758).

Dan Amr bin Ibnu Abasah mendengar Nabi SAW bersabda:
“Tempat yang paling mendekatkan seorang hamba dengan Tuhannya adalah saat ia dalam sujudnya dan jika ia bangun melaksanakan shalat pada sepertiga malam yang akhir. Karena itu, jika kamu mampu menjadi orang yang berdzikir kepada Allah pada saat itu maka jadilah.” (HR. At-Tirmidzi, Ahmad dan di-shahih-kan oleh At-Tirmidzi, Al-Hakim, Adz-Dzahabi, dan Al-Albani).

2. Waktu antara adzan dan iqamah, saat menunggu shalat berjama’ah. Sayangnya waktu mustajab ini sering disalahgunakan sebagian umat Islam yang kurang mengerti sunnah atau oleh orang yang kurang menghargai sunnah, sehingga diisi dengan hal-hal yang tidak baik dan tidak dianjurkan Islam, membicarakan urusan dunia, atau hal-hal lain yang tidak bernilai ibadah.

Hal-hal semacam ini sangat merugikan pelakunya karena tidak mengikuti sunnah Nabi SAW dengan sempurna.

Ketentuan waktu ini berdasarkan hadits Anas bin Malik RA, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda:
“Doa itu tidak ditolak antara adzan dan iqamah, maka berdoalah!” (HR. Ahmad dan Ibnu Hibban, shahih menurut Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban dan menurut Al-Arnauth dalam Jami’ul Ushul).

Juga berdasarkan hadits Abdullah bin Amr Ibnul Ash RA, bahwa ada seorang laki-laki berkata: “Wahai Rasulullah, sesungguhnya para muadzin itu telah mengungguli kita”, maka Rasulullah SAW bersabda: “Ucap-kanlah seperti apa yang diucapkan oleh para muadzin itu dan jika kamu selesai (menjawab), maka memohonlah, kamu pasti diberi.” (HR. Abu Dawud dan Ibnu Hibban, di-hasan-kan oleh Al-Arnauth dan Al-Albani).

3. Pada waktu sujud. Yaitu sujud dalam shalat atau sujud-sujud lain yang diajarkan Islam. Seperti sujud syukur, sujud tilawah dan sujud sahwi. Dalilnya adalah hadits Abu Hurairah RA, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda:
“Keberadaan hamba yang paling dekat dengan Tuhannya adalah ketika ia dalam keadaan sujud, maka perbanyaklah doa.” (HR. Muslim).

Dan hadits Ibnu Abbas RA, ia berkata : “Rasulullah SAW membuka tabir (ketika beliau sakit), sementara orang-orang sedang berbaris (shalat) di belakang Abu Bakar RA, maka Rasulullah SAW bersabda:
“Wahai sekalian manusia, sesungguhnya tidak tersisa dari mubasysyirat nubuwwah (kabar gembira lewat kenabian) kecuali mimpi bagus yang dilihat oleh seorang muslim atau diperlihatkan untuknya. Ingatlah bahwasanya aku dilarang untuk membaca Al-Qur’an ketika ruku’ atau ketika sujud. Adapun di dalam ruku’, maka agungkanlah Allah dan adapun di dalam sujud, maka giat-giatlah berdoa, sebab (hal itu) pantas dikabulkan bagi kalian.” (HR. Muslim).

4. Setelah shalat fardlu. Yaitu setelah melaksanakan shalat-shalat wajib yang lima waktu, termasuk sehabis shalat Jum’at. Allah berfirman:
“Dan bertasbihlah kamu kepada-Nya di malam hari dan selesai shalat.” (QS. Qaaf: 40).

Juga berdasarkan hadits Umamah Al-Bahili, ia berkata : “Rasulullah SAW ditanya tentang doa apa yang paling didengar (oleh Allah), maka beliau bersabda: “Tengah malam terakhir dan setelah shalat-shalat yang diwajibkan.” (HR. At-Tirmidzi, ia berkata: hadist ini hasan).

Karena itu Imam Syafi’i dan para pengikutnya berkata, dianjurkan bagi imam dan makmumnya serta orang-orang yang shalat sendirian memper-banyak dzkir, wirid dan doa setelah selesai shalat fardhu. Dan dianjurkan membaca dengan pelan, kecuali jika makmum belum mengerti maka imam boleh mengeraskan agar makmum menirukan. Setelah mereka mengerti, maka semua kembali pada hukum semula yaitu sirri (samar-samar). (Syarh Muhadzdzab, III/487).

5. Pada waktu-waktu khusus, tetapi tidak diketahui dengan pasti batasan-batasannya. yaitu sesaat di setiap malam dan sesaat setiap hari Jum’at. Hal ini berdasarkan hadist Jabir RA, ia berkata: Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya di malam hari ada satu saat (yang mustajab), tidak ada seorang muslim pun yang bertepatan pada waktu itu meminta kepada Allah kebaikan urusan dunia dan akhirat melainkan Allah pasti memberi kepadanya.” (HR. Muslim).

Hadits Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah SAW pernah menyebut hari Jum’at, beliau bersabda:
“Di dalamnya ada satu saat (yang mustajab) tidaklah seorang hamba muslim yang kebetulan waktu itu sedang mendirikan shalat (atau menunggu shalat) dan memohon kepada Allah sesuatu (hajat) melain-kan Allah pasti mengabulkan permo-honannya.” dan Nabi mengisyaratkan dengan tangannya akan sedikitnya saat mustajab itu. (HR. Al-Bukhari).

Di dalam hadist Muslim dan Abu Dawud dijelaskan: “Yaitu waktu antara duduknya imam (khatib) sampai selesainya shalat (Jum’at)”. Inilah riwayat yang paling shahih dalam hal ini. Sedangkan dalam hadist Abu Dawud yang lain Nabi memerintahkan agar kita mencarinya di akhir waktu Ashar.

An-Nawawi rahimmahullah menjelaskan bahwa para ulama berselisih dalam menentukan saat ijabah ini menjadi sebelas pendapat. Yang benar-benar saat ijabah adalah di antara mulai naiknya khatib ke atas mimbar sampai selesainya imam dari shalat Jum’at. Hal ini berdasarkan hadist yang sangat jelas dalam riwayat Muslim di atas.

Imam An-Nawawi rahimmahullah melanjutkan: “Adapun hadist yang berbunyi: ‘Carilah saat itu pada akhir sesudah Ashar’ (HR. Abu Dawud dan An-Nasa’i dengan sanad shahih), maka hal ini memberi kemungkinan bahwa saat ijabah itu bisa berpindah-pindah, kadang-kadang di saat ini, kadang-kadang di saat itu seperti halnya lailatul qadar.”

Imam Ahmad rahimmahullah berkata: “Kebanyakan ahli hadits menyatakan saat itu adalah setelah Ashar dan diharapkan setelah tergelincirnya matahari.” Lain dengan Ibnu Qayyim. Beliau menjadikannya sebagai dua waktu ijabah yang berlainan. Dalam Kitab Al-Jawabul Kafi beliau berkata:

“(Pertama), jika doa itu disertai dengan hadirnya kalbu dan totalitasnya dalam berkonsentrasi terhadap apa yang diminta, dan bertepatan dengan salah satu dari waktu-waktu ijabah yang enam itu, yaitu :

   1. Sepertiga akhir dari waktu malam.
   2. Ketika adzan.
   3. Waktu antara adzan dan iqamah.
   4. Setelah shalat-shalat fardlu.
   5. Ketika imam naik ke atas mimbar pada hari Jum’at sampai selesainya shalat Jum’at pada hari itu.
   6. Waktu terakhir setelah Ashar”.

(Kedua), jika doa tadi bertepatan dengan kekhusyu’an hati, merendahkan diri di hadapan Sang Penguasa. Menghadap kiblat, berada dalam kondisi suci dari hadats, mengangkat kedua tangan, memulai dengan tahmid (puji-pujian), kemudian membaca shalawat atas Muhammad. Lalu bertobat dan beristighfar sebelum menyebutkan hajat. Kemudian menghadap kepada Allah, bersungguh-bersungguh dalam memohon dengan penuh kefaqiran, dibarengi dengan rasa harap dan cemas. Dan bertawassul dengan asma dan sifatNya serta mentauhidkanNya. Lalu ia dahului doanya itu dengan sedekah terlebih dahulu, maka doa seperti itu hampir tidak tertolak selamanya. Apalagi jika memakai doa-doa yang dikabarkan Nabi SAW sebagai doa yang mustajab atau yang mengandung Al-Ismul-A’zham (Nama Allah Yang Mahabesar).” Ya Allah, kabulkanlah doa-doa kami.

Sumber rujukan :
Syekh Muhammad Thariq Muhammad Shalih, A’malul Muslim filYaumi wal Lailah.
Al-Hafidz Ibnu Hajar, Fathul Bari 11/132.
An-Nawawi, Majmu’ IV/487 dan 548 -550.
Ibnu Qayyim, Al-Jawabul Kafi Hal 12.
Dan lain-lain.BawahUmum(“”, “Saat-Saat Terkabulnya Doa”, “Abu Hamzah
FWD : ridho.yudianto@ifs.co.id – FD Padhang Mbulan”)AMALAN DOA KILAT MUSTAJAB

I. Bangun di tengah malam, ambil wudhu, kemudian lakukan sholat sunnah 2 roka’at di dalam sholat sehabis membaca Al Fatehah boleh membaca surat/ayat yang dihapal atau bisa juga membaca ayat ini : “Amman yujiibu mudhthorro idzaa da’aahu wa yaksyifusy syuuk, wa yaj’alakum khulafaa-al ardhi a ilaahum ma’allooh, qoliilan maa tadzakkaruun”. dan atau ayat berikut : “wa dzan nuuni idz dzahaba mughodhiban fadhonna an lan naqdiro’alaihi fa naa daa fidh dhulumaati an laa ilaaha illaa Anta subahaanaKa innii kuntu minadh dhoolimiin fastajabnaa lahuu wa najjainaahu minal ghommi wa kadzalika nunjil mukminiin”,

Sehabis sholat tadi:

wirid Yaa Huw ALLOH 1511 x

(didalam hati/pikiran berdoa apa hajatnya/niatnya/doanya dan atau berdoa lagi dengan bahasa masing-masing setelah wiridnya mencapai 1500 x )


kemudian baca pujian :

“la ilaaha illaloh walloohu akbar subhaanalohi wa bihamdihi astaghfirulloh, la haula wa la quwwata illa billaah, Huwal Awwalu wal aakhiru wadh dhoohiru wal baathinu bi yadihil khoir yuhyii wa yumiitu wa Huwa ‘ala kulli syai-ing qodiir”.


Kemudian beristighotsah :

-pendek :

“Ya Hayyu Ya Qoyyum bi rohmatiKa astaghiits”3x.

-panjang :

“Allohumma (Ya Waduud 3x), ya dzal ‘arsyil majiid, ya mubdi-u ya mu’iid, ya fa’aalu limaa yuriid, As-aluKa bi nuuri waj hiKal ladzii mala-a arkaana ‘arsyiKa, wa bi qudrotiKal latii qoddarta bihaa ‘alaa jamii’i kholqiKa wa birohmatiKal latii wasi’at kulla syai-in laa ilaaha illaa Anta bi rohmatiKa astaghiits Yaa ghoyyaatsal mustaghiitsiina, (Aghitsnii 3x)”.


II. Mendatangkan seribu hajat

-wudhu sebaik-baiknya boleh juga mandi dulu, berpakaian suci,

-sholat 2 roka’at di tengah malam

roka’at pertama : sesudah Fatehah membaca Al Kafirun 10 x,

roka’at kedua : sesudah Fatehah membaca Al Ikhlas 10 x,


sesudah salam lalu sujud diluar sholat tadi, di dalam sujudnya membaca :

“Subhanalloh wal hamdulillah wa la ilaaha illalooh walloohu akbar la haula wa la quwwata illa billaah” 10 x

“Robbana atina fid dunya hasanah wa fil akhiroti hasanah wa qinaa ‘adzaaban naar”,,


III. Wirid Syekh Muqotil bin Sulaeman (dibaca setiap sesudah sholat subuh 100 x) dengan hati yang khusyuk, secara rutin terus-menerus, kemudian memohon kepada Alloh apa yang diharapkan, maka insya Alloh berhasil dan dikabulkan.

“Bismillahir rohmaanir rohiim”.

“Wa lahaula wa la quwwata illa billaahil ‘aliyyil ‘adhiim, Alloohumma innii as-aluKa ya qodiim ya daa-im, ya fardu ya witru, ya ahad ya shomad, ya hayyu ya qoyyuum, ya dzal jalaali wal ikroom, fa in tawallau fa qul hasbiyalloohu la ilaaha illaa Huwa ‘alaihi tawakkaltu wa Huwa robbul ‘arsyil ‘adhiim”.100x.


IV. Amalan untuk mendapatkan ilmu, anugerah/karunia, rahmat, ampunan dan petunjuk

(disebutkan dalam kitab “khazinatul asrar” halaman 188, bahwa ada suatu wirid yang berfaedah untuk menghasilkan keinginan, mendatangkan hajat, menolak bencana, mengalahkan musuh dan meninggikan derajat. Wirid ini telah disepakati oleh Sayid Ja’far shodiq, Abu yazid al basthami, Abu Hasan al hirqani dan imam-imam yang lain, tentang faedahnya yang agung dan rahasianya yang mentakjubkan untuk mendatangkan hajat. Mereka telah mengamalkannya dan membuktikan kemujarabannya. Wiridnya adalah :

a. Membaca istighfar 100 x (astaghfirullohal adhiim)

b. Surat Al Fatehah 7 x

c. Sholawat atas Nabi Saw 100 x (Allohumma sholli ‘ala sayyidina Muhammad)

d. Surat Alam Nasyroh/Al Insyiroh 79 x

e. Surat Al Ikhlas 1001 x

f. Surat Al Fatehah 7 x

g. Sholawat atas Nabi Saw 100 x.

Kemudian memohon kepada Alloh apa hajatnya dan kebutuhan yang diperlukan, maka dengan izin Aloh hajatnya dikabulkan, tidak lebih dari 4 hari. Dan kalau wirid itu dilakukan setiap hari secara rutin hingga 7 hari, maka lebih mujarab dan mustajab.

NB : BAGI YANG BERMINAT DAN YAKIN DENGAN WASILAH AMAL SHOLEH (AMALAN INI) SILAKAN MENGAMALKANNYA,


(9). Ketika Saat Sedang Hujana

Dari Sahl bin a'ad Radhiyallahu 'anhu bahwanya Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda.

"Artinya : Dua doa yang tidak pernah ditolak ; doa ketika waktu adzan dan doa ketika waktu hujan".

(Mustadrak Hakim dan dishahihkan oleh Adz-Dzahabi 2/113-114. Dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahihul Jami' No. 3078).

Imam An-Nawawi berkata bahwa penyebab doa pada waktu hujan tidak ditolak atau jarang ditolak ialah kerana pada saat itu sedang turun rahmat khususnya curahan hujan pertama di awal musim. (Fathul Qadir 3/340).



(10). Ketika Saat Ajal Tiba

Dari Ummu Salamah bahwa Rasulullah’alaihi wasallam mendatangi rumah Abu Salamah (pada hari wafatnya), dan beliau mendapati kedua mata Abu Salamah terbuka lalu beliau’alaihi wasallam memejamkannya kemudian bersabda.

"Artinya : Sesungguhnya tatkala ruh dicabut, maka pandangan mata akan mengikutinya'. Semua keluarga histeria. Baginda’alaihiwasallam bersabda : 'Janganlah kalian berdoa untuk diri kalian kecuali kebaikan, karena para malaikat mengamini apa yang kamu ucapkan".

(Shahih Muslim, kitab Janaiz 3/38)



(11). Ketika Malam Lailatul Qadar

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman.

"Artinya : Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu penuh kesejahteraan sehingga terbit fajar".

(Al-Qadr : 3-5)

Imam As-Syaukani berkata bahwa kemuliaan Lailatul Qadar mengharuskan doa setiap orang pasti dikabulkan.

(Tuhfatud Dzakirin hal. 56)



(12). Doa Ketika Hari Arafah

Dari 'Amr bin Syu'aib Radhiyallahu 'anhu dari bapaknya dari datuknya bahwa Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda.

"Artinya : Sebaik-baik doa adalah pada hari Arafah".

(Sunan At-Tirmidzi, bab Jamiud Da'waat 13/83. Dihasankan oleh Al-Albani dalam Ta'liq alal Misykat 2/797 No. 2598)


    * Add new comment
    * 11512 readsAMALAN DOA KILAT MUSTAJAB

I. Bangun di tengah malam, ambil wudhu, kemudian lakukan sholat sunnah 2 roka’at di dalam sholat sehabis membaca Al Fatehah boleh membaca surat/ayat yang dihapal atau bisa juga membaca ayat ini : “Amman yujiibu mudhthorro idzaa da’aahu wa yaksyifusy syuuk, wa yaj’alakum khulafaa-al ardhi a ilaahum ma’allooh, qoliilan maa tadzakkaruun”. dan atau ayat berikut : “wa dzan nuuni idz dzahaba mughodhiban fadhonna an lan naqdiro’alaihi fa naa daa fidh dhulumaati an laa ilaaha illaa Anta subahaanaKa innii kuntu minadh dhoolimiin fastajabnaa lahuu wa najjainaahu minal ghommi wa kadzalika nunjil mukminiin”,

Sehabis sholat tadi:

wirid Yaa Huw ALLOH 1511 x

(didalam hati/pikiran berdoa apa hajatnya/niatnya/doanya dan atau berdoa lagi dengan bahasa masing-masing setelah wiridnya mencapai 1500 x )


kemudian baca pujian :

“la ilaaha illaloh walloohu akbar subhaanalohi wa bihamdihi astaghfirulloh, la haula wa la quwwata illa billaah, Huwal Awwalu wal aakhiru wadh dhoohiru wal baathinu bi yadihil khoir yuhyii wa yumiitu wa Huwa ‘ala kulli syai-ing qodiir”.


Kemudian beristighotsah :

-pendek :

“Ya Hayyu Ya Qoyyum bi rohmatiKa astaghiits”3x.

-panjang :

“Allohumma (Ya Waduud 3x), ya dzal ‘arsyil majiid, ya mubdi-u ya mu’iid, ya fa’aalu limaa yuriid, As-aluKa bi nuuri waj hiKal ladzii mala-a arkaana ‘arsyiKa, wa bi qudrotiKal latii qoddarta bihaa ‘alaa jamii’i kholqiKa wa birohmatiKal latii wasi’at kulla syai-in laa ilaaha illaa Anta bi rohmatiKa astaghiits Yaa ghoyyaatsal mustaghiitsiina, (Aghitsnii 3x)”.


II. Mendatangkan seribu hajat

-wudhu sebaik-baiknya boleh juga mandi dulu, berpakaian suci,

-sholat 2 roka’at di tengah malam

roka’at pertama : sesudah Fatehah membaca Al Kafirun 10 x,

roka’at kedua : sesudah Fatehah membaca Al Ikhlas 10 x,


sesudah salam lalu sujud diluar sholat tadi, di dalam sujudnya membaca :

“Subhanalloh wal hamdulillah wa la ilaaha illalooh walloohu akbar la haula wa la quwwata illa billaah” 10 x

“Robbana atina fid dunya hasanah wa fil akhiroti hasanah wa qinaa ‘adzaaban naar”,,


III. Wirid Syekh Muqotil bin Sulaeman (dibaca setiap sesudah sholat subuh 100 x) dengan hati yang khusyuk, secara rutin terus-menerus, kemudian memohon kepada Alloh apa yang diharapkan, maka insya Alloh berhasil dan dikabulkan.

“Bismillahir rohmaanir rohiim”.

“Wa lahaula wa la quwwata illa billaahil ‘aliyyil ‘adhiim, Alloohumma innii as-aluKa ya qodiim ya daa-im, ya fardu ya witru, ya ahad ya shomad, ya hayyu ya qoyyuum, ya dzal jalaali wal ikroom, fa in tawallau fa qul hasbiyalloohu la ilaaha illaa Huwa ‘alaihi tawakkaltu wa Huwa robbul ‘arsyil ‘adhiim”.100x.


IV. Amalan untuk mendapatkan ilmu, anugerah/karunia, rahmat, ampunan dan petunjuk

(disebutkan dalam kitab “khazinatul asrar” halaman 188, bahwa ada suatu wirid yang berfaedah untuk menghasilkan keinginan, mendatangkan hajat, menolak bencana, mengalahkan musuh dan meninggikan derajat. Wirid ini telah disepakati oleh Sayid Ja’far shodiq, Abu yazid al basthami, Abu Hasan al hirqani dan imam-imam yang lain, tentang faedahnya yang agung dan rahasianya yang mentakjubkan untuk mendatangkan hajat. Mereka telah mengamalkannya dan membuktikan kemujarabannya. Wiridnya adalah :

a. Membaca istighfar 100 x (astaghfirullohal adhiim)

b. Surat Al Fatehah 7 x

c. Sholawat atas Nabi Saw 100 x (Allohumma sholli ‘ala sayyidina Muhammad)

d. Surat Alam Nasyroh/Al Insyiroh 79 x

e. Surat Al Ikhlas 1001 x

f. Surat Al Fatehah 7 x

g. Sholawat atas Nabi Saw 100 x.

Kemudian memohon kepada Alloh apa hajatnya dan kebutuhan yang diperlukan, maka dengan izin Aloh hajatnya dikabulkan, tidak lebih dari 4 hari. Dan kalau wirid itu dilakukan setiap hari secara rutin hingga 7 hari, maka lebih mujarab dan mustajab.

NB : BAGI YANG BERMINAT DAN YAKIN DENGAN WASILAH AMAL SHOLEH (AMALAN INI) SILAKAN MENGAMALKANNYA,

MENULIS RESENSI BUKU NONFIKSI

0 komentar

Tak Sengaja Menjadi Guru

Judul asli: My First Year As A Teacher
Editor: Pearl Rock Kane
Penerjemah: Penerbit MLC
Penerbit: Penerbit MLC (http://mizanlc.com)
Tebal: 282 halaman

“Bu Schulz, aku bisa membaca!” Aku memeluknya, merasakan kasih sayang luar biasa kepada murid kecilku yang tengah bangga.”

Sonny nama anak laki-laki itu. Setelah kecelakaan yang dialaminya, respon sosial dan verbal Sonny sering tidak tepat. Ia mengalami kesulitan untuk melihat hubungan antara kosa kata lisan dengan tulisan. Perkembangan membacanya sangat lambat. Ibu Schulz, guru baru di kelas itu sampai pada titik kehilangan kepercayaan diri akan kemampuannya mengajar. Sampai pada suatu hari anak-anak berlatih membaca satu buku keras-keras. Tujuannya adalah mereka akan membacakan buku untuk teman kecil mereka di TK. Semua siswa antusias. Demikian juga dengan Sonny. Ibu Schulz memberi Sonny sebuah buku yang berisi gambar tanpa kata. Sonny diminta untuk mengarang cerita sendiri yang kemudian akan diketikkan oleh Ibu Schulz di buku itu. Semua anak-anak berlatih dengan rajin pun demikian dengan Sonny.

Pada hari H Sonny membacakan cerita untuk teman kecilnya. Ia sangat bahagia. Sonny mengira bahwa dirinya bisa membaca. Hari itu Ibu Schulz belajar bahwa walaupun ia masih merasa kegagalannya sbegai guru karena tidak mampu memberi Sonny kemampuan membaca yang terukur namun ia menyadari bahwa dirinya mampu mendorong Sonny agar percaya pada kemampuannya sendiri.

Sonny menyadarkannya bahwa seorang guru berperan untuk memberi penghargaan pada diri siswa mereka atas apa yang telah mereka lakukan dengan benar dan bahwa menyuntikkan semangat belajar dalam diri siswa bukanlah hal yang remeh.

Di kisah yang lain dituliskan bahwa anak-anak membutuhkan imajinasi dan kepercayaan diri untuk menempa kehidupan mereka kelak. Adalah tugas guru untuk membantu anak-anak itu menemukan hal terbaik dalam diri mereka. Seperti Ralph Waldo Emerson bilang “Rahasia pendidikan terletak pada penghargaan terhadap murid.”

Di atas adalah beberapa kisah dari buku Tidak Sengaja Menjadi Guru. Buku dari Mizan ini berisi pengalaman guru-guru baru ketika mereka mengajar pertama kali. Apa yang mereka rasakan, mereka pelajari semua tertuang dalam kisah indah dan menginspirasi.

Buku yang bagus. Sangat layak dimiliki oleh mereka yang menekuni profesi sebagai pengajar atau siapapun yang memiliki perhatian terhadap dunia anak dan pendidikan. Kisah-kisah dalam buku ini akan membukakan kita pada banyak hal.

MENULIS RESENSI BUKU NONFIKSI

0 komentar


        Resensi buku nonfiksi adalah sebuah karya tulis yang bertujuan untuk mengulas sebuah buku novel dengan tujuan untuk memberikan gambaran kepada orang lain tentang keberadaan buku novel tersebut secara lengkap, baik unsur luar ( ekstrinsik ) buku nonfiksi maupun unsur dalam ( intrinsik )buku nonfiksi.
           Sebagaimana dijelaskan dalam dasar materi bahwa resensi berasal dari bahasa latin yaitu revidere atau recensere ( kata kerja ) yang mempunyai arti melihat kembali atau menilai.Dalam bahasa belanda disebut juga resencie dan dalam bahasa inggris disebutreview. Dari ketiga bahasa tersebut kata resensi mengacu pada sebuah arti kata " mengulas sebuah buku ".

Berikut adalah sebuah contoh bagaimana cara menulis sebuah resensi buku nonfiksi.


•             Judul Buku           : Membuat Bio Gas
                             Pengganti Bahan Minyak & Gas dari Kotoran Ternak
•             Pengarang            : Suhut Simamora , Salundik , Sri Wahyu , Sarajudin
•             Penerbit               : PT. Agromedia Pustaka
•             Cetakan               : IV
•             Tahun Terbit         : 2008
•             Jumlah Halaman   : iv + 52 halaman ; berukuran 15 x 23 cm
•             Harga                  : Rp. 18.000,00
•             Sinopsis               :
       Seiring dengan semakin mahal dan langkahnya minyak dan gas, menuntut manusia di zaman ini untuk berpikir lebih kreatif dalam memenuhi dua kebutuhan tersebut. Buku ini memberikan solusi atas permasalahan di atas yaitu dengan penggunaan energi alternatif sebagai pengganti minyak dan gas. Bermacam-macam pengetahuan tentang energi alternatif diuraikan dalam buku ini , diantaranya (1) manusia dan kebutuhan alternatif , (2) limbah ternak sebagai bahan baku biogas. Biogas merupakan contoh energi alternatif yang dibahas dalam buku ini.Penulis juga memberikan informasi tentang gas-gas yang terkadung dalam kotoran ternak yang dapat diolah menjadi biogas. Selain itu, buku yang berjudul " Membuat Biogas Pengganti Bahan Minyak dan Gas dari Kotoran Ternak " juga menyertakan cara-cara pembuatan instalasi biogas serta syarat , teknik dan nilai ekonomis pembuatan dan penggunaan biogas. Bukan hanya itu saja,Penulis juga memaparkan potensi biogas bagi kehidupan masyarakat sehingga dapat menarik pembaca untuk lebih mengenal apa itu biogas. Dalam buku ini juga dijelaskan cara membuat pupuk organik dari sisa pembuatan biogas. Suhut Simamora, Salundik, Sri Wahyu dan Sarajudin dalam menyajikan uraiannya sangat memantulkan daya tarik tersendiri. Bahasa ilmiah yang lugas dan mudah dipahami membuat uraian isi buku mengajak pembacanya untuk bereksperimen dalam mengembangkan kemampuannya sesuai tujuan pengembangan makna biogas sebagai bahan pengganti minyak dan gas.

Kota dalam geografi kelas 12 XII IPS

0 komentar


Pengertian Kota
Menurut Prof. Bintarto pengetian kota adalah suatu sistem jaringan kehidupan manusia yang ditandai dengan adanya kepadatan penduduk yang tinggi, strata social dan ekonomi yang heterogen, dan materialistis. Kota (city) adalah bentang budaya yang ditimbiulkan oleh unsure-unsur alami dan non alami dengan gejala pemusatan penduduk yang cukup padat dan besar dengan corak kehidupan yang bersifat heterogen dan materialistis dengan daerah belakangnya(hinterland).

Pengertian kota yang lain dapat diartikan sebagai suatu daerah yang memiliki gejala pemusatan penduduk yang merupakan suat perwujudan geografis yang ditimbulkan oleh unsur-unsur fisiografis sosial, ekonomi, kultur, yang terdapat di daerah tersebut dengan adanya pengaruh timbal balik dengan daerah-daerah lainnya. Kota merupakan suatu sistam jaringan kehidupan manusia yang ditandai dengan kepadatan penduduk dan diwarnai dengan strata sosial, ekonomi yang heterogen, dan berorientasi pada matrealistik.

Pola - pola kota
1. Pola Sentralisasi
Pola sentralisasi adalah pola persebaran kegiatan kota yang cenderung berkumpul atau berkelompok pada satu daerah atau wilayah utama. Area utama tersebut merupakan daerah yang ramai dikunjungi serta dilewati oleh banyak orang pada pagi, siang, dan sore hari namum sunyi di malam hari.
2. Pola Desentralisasi
Pola desentralisasi adalah pola persebaran kegiatan kota yang cenderung menjauhi titik pusat kota atau inti kota sehingga dapat membentuk suatu inti / nukleus kota yang baru.
3. Pola Nukleasi
Pola nukleasi adalah pola persebaran kegiatan kota yang mirip dengan pola penyebaran sentralisasi namun dengan skala ukuran yang lebih kecil di mana inti kegiatan perkotaan berada di daerah utama.
4. Pola Segresi

Pola segresi adalah pola persebaran yang saling terpisah-pisah satu sama lain menurut pembagian sosial, budaya, ekonomi, dan lain sebagainya.

Dan jika kita umpamakan dengan papan permainan dart atau papan target anak panah, maka pusat kota berada pada pusat papan dart atau papan target anak panah dan begitu seterusnya garis-garis lingkaran yang mengelilinginya berurutan adalah wilayah sub urban atau suburb, kemudian diikuti dengan daerah urban dan yang terakhir adalah daerah rural yang masih-masing memiliki sifat dan ciri-ciri tersendiri.
Urutan-urutannya adalah sebagai berikut :
1. City
City adalah pusat kota yang menjadi pusat sub urban, urban, dan rural area.
2. Suburban / Faubourgh
Sub urban adalah daerah tempat atau area di mana para penglaju / commuter tinggal yang letaknya tidak jauh dari pusat kota. penglaju atau kommuter adalah orang-orang yang tinggal di pinggiran kota yang pulang pergi ke kota untuk bekerja setiap hari.
3. Suburban Fringe
Sub urban fring adalah area wilayah yang mengelilingi daerah sub urban yang menjadi daerah peralihan kota ke desa.
4. Urban Fringe
Urban fring adalah daerah perbatasan antara kota dan desa yang memiliki sifat yang mirip dengan daerah wilayah perkotaan. Urban adalah daerah yang penduduknya bergaya hidup modern.
5. Rural Urban Fringe
Rural urban fringe adalah merupakan daerah jalur yang berada di antara desa dan kota.
6. Rural
Rural adalah daerah pedesaan atau desa yang penduduknya hidup sederhana.

a. kota dilihat dari segi morfologi dan fisiografinya
Kota ditimbulkan karena unsur fisiogarafis, artinya karena setlemnent yang dipilih manusia pada mulanya selalu memeperhatikan topografi daerah, tanah dan iklim serta kesuburan tanahnya.
Di Indonesia yang pada saat ini sedang dilaksanakan ialah pembangunan kota-kota di daerah baru, dalam hal ini di daerah transmigrasi seperti kota Metro, kota SUkadana dan kota-kota transmigarn lainnya. Dan untuk ini dikenal dengan sebutan clearing towns. Jadi pola kota juga disesuaikan dengan lokasi dan topografi setempat. Mengenai pengaruh geografis terhadap pemusatan penduduk yang menjadi factor utama ialah pengeruh lintang tempat.


Selain dari faktor lokasi dan lintang tempat juga factor logis mempunyai perenana terhadap terjadinya perkembangan kota. Antar lain :
- Sidney, menjadi kota penting Karen daerah litoral mengalami upgwarping.
- Constantine di Algeria Barat terdapat di daerah Natural Brridges.
- Rivier de loupe merupakan fall down village di Itali
- Kota-kota disepanjang Canadian Pacific Railways terdapat di Opens Plains
Dan kota-kota di pantai utara jawa ternyata lebih banyak jumlahnya dari pada dibagian selatan. Ini disebabkan karena reliefnya yang datar dan tanahnya yang merupakan alluvial eostal plain.

a. Pengertian kota  ditinjau dari unsur morfologinya.
Kenampakan kota secara morfologi adalah kenampakan-kenampakan tertentu yang mempunyai cirri khas fisikal sebuah kota. Untuk melihat di mana batas-batas kota yang dimaksud, maka dapat dilihat dengan menggunakan foto-foto udara sampai batas-batas tertentu dapat dipergunakan untuk mendeteksi kenampakan fisikal suatu kota.

Berikut merupakan delapan interprestasi yang dapat digunakan untuk mencari batas-batas kota secara morfologi, yaitu :
-pola (pattern)
-struktur (structure)
-bentuk (shape)
-site
-ukuran( size)
-rona (rone)
-bayangan (shadow)
-tekstur (texture)

Maka kota dilihat dari tinjauan morfologi dapat diartikan sebagai suatu daerah yang tertentu dengan karakteristik tata guna lahan non agararis, suatu tata guna lhan dimana sebagian besar tertutup oleh bangunan yang bersifat non residential maupun residential (secara umum building coveragelebih banyak dari pada vegetation coveragesett) dengan pola jaringan jalan yang kompleks, dalam satuan yang kompak dan relative besar dari pada satu-satuan permukiman disekitarnya, sementara itu daerah yang bersangkutan adalah mulai terjamah fasilitas- fasilitas kota yang ada.
Dari segi demografi penduduk kota sangat pesat pertumbuhannya, karena selain penduduk asli kota juga banyak para pendatang yang tinggal di daerah perkotaan tersebut, sehingga secara demografi pendududk kota sangantlah besar.

b. kota dilhat dari segi ekonominya
Struktur penduduk kota dilihat dari segi ekonomi dapat dilihat dari berbagai jenis mata pencahariaan penduduk kota. Jenisa mata pencahariaan penduduk kota yang ada yaitu diluar bidang pertanian sepeti perdagangan, kepegawaian, jasa dan industry.
Interaksi kota dalam bidang ekonomi terlihata dengan adanya lapangan perdagangan, transportasi, dan komunikasi. Tingkat harga barang relative sama, sehingga masing-masing kota dapat tukar menukar berbagai barang kebutuhan yang diperlukan. Sedangkan kegiatan produksi, kegiatan konsumsi, dan kegiatan perdagangan di kota juga lebih teratur. Misalnya, terdapat pasar-pasar , bank-bank, stasiun dan lain-lain yang banyak dapat memasukkan uang bagi kota yang dapat diperguanakan untuk pembiayaan pemeliharaan kota.

Daerah slum / slums adalah daerah yang sifatnya kumuh tidak beraturan yang terfapat di kota atau perkotaan. Daerah slum umumnya dihuni oleh orang-orang yang memiliki penghasilan sangat rendah, terbelakang, pendidikan rendah, jorok, dan lain sebagainya. Di jakarta dan sekitarnya banyak terdapat daerah slum baik di tengah maupun pinggiran kota.


Berikut ini adalah ciri-ciri daerah slum :
1. Banyak dihuni oleh pengangguran
2. Tingkat kejahatan / kriminalitas tinggi
3. Demoralisasi tinggi
4. Emosi warga tidak stabil
5. Miskin dan berpenghasilan rendah
6. Daya beli rendah
7. Kotor, jorok, tidak sehat dan tidak beraturan
8. Warganya adalah migran urbanisasi yang migrasi dari desa ke kota
9. Fasilitas publik sangat tidak memadai
10. Warga slum yang bekerja kebanyakan adalah pekerja kasar dan serabutan
11. Bangunan rumah kebanyakan gubuk / gubug dan rumah semi permanen

c. kota dilihat dari segi sosialnya
kota sebagi ciri sosial dapat dikemukakan debagai berikut:
- Pelapisan sosial kota. Perbedaan tingkat pendidikan dan stratus sosial dapat menimbulkan suatu keadaan yang heterogen. Heterogenitas tersebut dapat berlanjut dan memacu adanya persiangan, lebih-lebih apabila jumlah penduduk di koata semakin bertambah banyak, dan dengan adanya sekolah-sekolah yang beraneka ragam terjadilah pelbagai spesialisasi di bidang keterampilan maupun bidang jenis mata pencahariaan. Dalam hal ini, pelapisan sosial ekonomi dapat ditemukan sebagai salah satu ciri sosial di kota.

- Individualisme, perbedaan status sosial ekonomi maupun cultural dapat menumbuhkan sifat “individualisme”sifat kegotong royongan yang murni sudah jaranga dapat dijumpai di kota. Andaim kata ada sudah dalam bentuk lain. Dalam hal ini pergaulan tatap muka secara langsung dan dalam ukuran waktu yang lama sudah mulai jrang terjadi, karena komunikasi lewat telepon sudah menjadi alat penghubung yang bukan lagi merupakan suatu kemewahan. Selai dari pada itu karena tingkat pendidikan warga kota Yang cukup tinggi maka segala persoalan diusahakan diselesaikan secar perorangan atau pribadi tanpa meminta pertimbangan keluaraga lain.walaupun demikian, bangsa Indonesia dengan falsafah, jiwa dan pandangan Pancasilanya tifak mudah meninggalkan cara hidup gotong royong yang sudah berakar lama dan telah menjadi cirri dan pola hidup bangsa Indonesia (Bintarto;1980)

- Toleransi sosial. Kesibuak masing –masing warga kota dalam tempo yang cukup tinggi dapat mengurangi perhatiannya kepada sesamanya. Apabila iniberlebihan maka mereka mampu akan mempunyai sifat tak acuh atau kurang mepunyai toleransi sosial. Di kota masalah ini dapat diatasi dengan adanya lembaga atau yayasan yang berkecimpungan dalam hal-ikhwal kemasyarakatan.

- Jarak sosial. Kepadatan penduduk di kota-kota memang pada umumnya sapat dikatakan cukup tinggi. Biasanya sudah melebihi 10.000 orang/kmpersegi. Jadi secara fisik di jalan, di pasar, di took, di bioskop, dan di tempat yang lain warga kota berdekatan tetapi dari segi sosial berjauhan, karena perbedaan kebutuhan dan kepentingan.

- Penilaian sosial. Perbedaan status, perbedaan kepentingan, dab situasi kondisi kehidupan kota memepunyai pengaruh terhasap sistem penilaian yang berbeda mengenai gejala-gejaa yang timbul di kota. Penilaian dapat didasarkan pada latar belakang pendidikan, dan pada latar belakang filsafat.

d. Kota dilihat dari aspek perkembangan tekhnologinya
Kemajuan tekhnologi sangat mempengaruhi dunia industri. Revolusi industri dan elektrifikasi meneybabkan orang bebas memilih tempat tinggal. Radio, televisi, internet dan alat-alat pengangkutan bermotor mempunyai peran penting yang tidak dapat diabaikan dalam proses perkembangan kota. Daerah perkotaan atau urban areas dapat menjadi lebih luas, karena faktor jarak tidaklah menjadi masalah penghambat lagi.

Kota merupakan tempat utama di sebuah daerah yang mengadopsi canggihnya tekhnologi. Tekhnologi sangat berperan dalam setiap aktivitas masyarakat di sebuah perkotaan. Hampir semua aktivitas terdapat peran tekhnologi di dalamnya. Komunikasi dan transportasi yang merupakan kegiatan vital sudah sangat diprmudahkan oleh tekhnolgi. Handphone, pengiriman email melalui interenet, menjangngkau daerah yang jauh (luar daerah) dapat dijangkau dengan cepat dengan menggunakan pesawat.
Tekhnologi di perkotaan tidak hanya berperan untuk komunikasi, transportasi dan industry saja, akan tetapi dalam hal kesehatan masyarakat perkotaan sudah memanfaatkan penemuan-penemuan dari tekhnologi. Oleh karena itu dampak dari tekhnologi, baik untuk perkembangan sebuah kota yaitu membuat aktivitas lebih baik, cepat, flexible, dan kualitas kesehatan meningkat dengan penggunaan tekhnologi yang tepat guna.

e. kota dilhat dari aspek budayanya
Budaya merupakan sebuah hasil dari kegiatan manusia yang dilakukan terus menerus dalam jangka waktu yang lama, sehingga telah berakarar di lingkungan masyarakat. Kebudayaan di kota tentunya lebih kompleks di bandingkan dengan daerah perdesaan, karena kota merupakan daerah sentral kegiatan dimana dapat menarik semua lapisan masyarakat baik berasasal dari daerah tersebut, maupun dari daerah lain yang menawarkan sejuta kemungkinan seperti yang dapat kita mabil contoh yaitu kota Jakarta yang merupakan kota megapolitan.
Di kota Jakarta teredapat banyak budaya yang terpengaruh satu sama lain, karena merupakan tempat berkumpulnya banayk orang dengan latar belakang yang berbeda. Semakin banyak suatu kota dihuni dengan orang-orang yang mempunyai latar belakang budaya yang berbeda maka kota tersebut akan tumbuh dengan budaya yang kompleks juga.
Seperti yang kita ketahui Kota adalah suatu ciptaan peradaban budaya umat manusia. Kota sebagai hasil dari peradaban yang lahir dari pedesaan, tetapi kota berbeda dengan pedesaan, sedangkan masyarakat kota adalah suatu kelompok teritorial di mana penduduknya menyelenggarakan kegiatan-kegiatan hidup sepenuhnya, dan juga merupakan suatu kelompok terorganisasi yang tinggal secara kompak di wilayah tertentu dan memiliki derajat interkomuniti yang tinggi.

Kadang kala perbedaan nilai budaya tersebut menyebabkan berbagai problema disekelilingnya. Yaitu :
1. konflik (pertengkaran),
2. kontroversi (pertentangan),
3. kompetisi (persaingan)
Sedangkan di dalam tubuh kota itu sendiri telah tertanam ciri-ciri khasnya, yaitu:
1. Pola interaksi masyarakat perkotaan bersifat vertikal.
2. Pola interaksi masyarakat kota adalah individual.
3. Pola solidaritas sosial masyarakat kota terbentuk karena adanya perbedaan-perbedaan yang ada dalam masyarakat.

f. kota dilihat dari aspek politiknya
Kota merupakan pusat dari kegiatan daerah disekelilingnya. Dapat kita ambil contoh, sebuah provinsi memiliki sebuah ibu kota provinsi yang merupakn kota bagi kabupaten-kabupaten di dalamnya. Kota yang memegang otonomi daerah memiliki sebuah sistem demokrasi yang menghantarkan kegiatan-kegiatan di dalamnya menjadi terstruktur dan teorganisir.

Politik di kota lebih kompleks dibandingkan yang terjadi di desa. Acap kai terjadi persaingan perebutan kekuasaan dalam kancah politik di perkotaan. Hal tersebut memberikan dampak baik positiv maupun negative dalam perkembangan kota itu sendiri. Pengaruh positivnya yaitu, persaingan dalam kegitan politik menuntuk manusia untuk meningkatkan kulitas dirinya agar dapat bersaing dengan yang lainnya sehingga terjadilah peningkatan pendidikan. Akan tetapi dampak negatifnya persaingan politik yang terjadi di kota sering kali dilakukan secara tidak sehat. Banyak oknum politik yang menggunakan berabagai cara untuk mendaptkan keingin pribadi atau organisasinya. Ini menumbuhkan sebuah dilemma budaya yang tidak sehat, yang sekarang banyak kita kenal dengan buadaya KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme).


Credits